Kamis, 27 Agustus 2009

Mengenal sofware Stella

Stella adalah salah satu Metode atau Cara atau Prosedur dari suatu penelitian yang dapat mempermudah seorang peneliti untuk melakukan sistem identifikasi masalah, merumuskan masalah, menentukan prosedur penelitian yang digunakan secara rinci, penggunaan desain yang tepat serta melaporkan hasil-hasilnya yang dapat dipertanggung jawabkan.Konteks pemikiran sistem diperjelas oleh Suyono dan Subrata (2004:4) lebih diperjelas dengan menyatakan bahwa; untuk memecahkan masalah dan mempermudah perkiraan-perkiraan kedepan yang hasilnya diharapkan mendekati kenyataan yang sebenarnya, yaitu melakukan pengembangan model mental melalui proses berpikir seseorang. Proses berpikir dibentuk dalam suatu model, yaitu yang disebut dengan Cara Berpikir Tersitem atau System Thinking.
Kemudian Suyono dan Subrata (2004:4); juga menyatakan bahwa, cara Berpikir Sistem tersebut mengandung sederetan pengertian, yaitu: Paradigma, Metode dan Bahasa; yang merefleksikan model mental, menstimulasikan model dengan lebih tepat dan dapat dipercaya, serta mengkomunikasikannya dengan lebih efektif. Dan kemudian Berpikir Sistem menganut 3 pendekatan yang menjadi pedoman keterampilan dalam pengembangan sistem itu sendiri, yaitu; Berpikir bahwa Sistem sebagai Penyebab (System as Cause Thinking), Berpikir secara Operasional (Operational Thinking), dan Berpikir dalam Putaran Tertutup (Closed-Loop Thinking).
Paradigma cara berpikir tersistem dengan memakai Program Stella dapat menghasilkan berbagai kemajuan dalam hal; cara lebih berpikir dinamis, cara pandang yang lebih komprehensif, cara berpikir tersistem, cara berpikir operasional, cara berpikir sistem loop tertutup, cara berpikir yang tidak linier, cara berpikir ilmiah. Dalam hal ini, Software Stella adalah salah satu Metode atau Cara atau Prosedur dari suatu penelitian yang dapat mempermudah seorang peneliti untuk melakukan, identifikasi masalah, merumuskan masalah tersebut dengan tepat, menentukan prosedur penelitian yang digunakan secara rinci sehingga memungkinkan dapat dipergunakan oleh peneliti lain mengulangi penelitian yang sama, penggunaan desain yang tepat serta melaporkan hasil-hasilnya yang dapat dipertanggung jawabkan.
Bahasa dalam Software Stella akan menerjemahkan perkiraan hubungan antar variabel ke dalam suatu set peralatan yang menggambarkan keseluruhan sistim berpikir yang ada, sehingga dapat dengan mudah dipahami, disempurnakan dan selanjutnya dapat dikembangkan menjadi suatu model mental yang lebih akurat.
Fungsi Software Stella adalah menciptakan suatu model, dan dari model tersebut selanjutnya dapat dilakukan simulasi, analisis dan komunikasi. Cara program Stella bekerja adalah melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Mapping dan Numerating.
2. Simulating.
3. Analyzing.
4. Communicating.
Mapping dan Numerating adalah suatu tahap menerjemahkan pola pikir ke dalam bentuk peta yang disebut Level Peta/Model (Model Level/Map), yang dilanjutkan dengan proses pengurutan dan penghitungan angka-angka masukan. Simulating adalah suatu tahap di mana program melakukan proses terpola dalam bentuk grafik atau tabel, setelah dilakukan intervensi pada angka dalam tabel-tabel atau pada grafik yang ada. Analyzing adalah tahap di mana program menunjukkan alternatif hasil perubahan dari adanya intervensi simulasi data masukan atau grafik. Communicating adalah suatu proses transformasi hasil kerja program secara informatif, yang menggambarkan secara sederhana dan mudah dimengerti oleh pada pengguna.

Jumat, 21 Agustus 2009

Teknik Industri

Teknik industri adalah cabang dari ilmu akademik teknik yang berkenaan dengan pengembangan, perbaikan, implementasi, dan evaluasi sistem integral dari manusia, pengetahuan, peralatan, energi, materi, dan proses.Atau biasadikenal dengan alur proses in - black box - out and feedback.
Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri terbagi menjadi tiga bidang keahlian, yaitu Sistem Manufaktur, Manajemen Industri, dan Sistem Industri dan Tekno Ekonomi.

Sistem Manufaktur
adalah sebuah sistem pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara lain adalah Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Perancangan Tata Letak Pabrik, Sistem Produksi, Pemodelan Sistem dan Ergonomi.
Manajemen Industri
adalah bidang keahlian yang "mengadopsi" teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, MSDM, Manajemen Pemasaran, Manajemen analisa Keputusan dan Manajemen Ekonomi Teknik.
Sistem Industri dan Tekno Ekonomi
adalah bidang keahlian teknik industri untuk peningkatan daya saing sistem integral yang terdiri atas SDM, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah. Bidang keilmuan yang dipelajari di dalam Sistem Industri dan Tekno Ekonomi antara lain adalah Statistika Industri, Sistem Logistik, Logika Pemrograman, Operational Research, dan Sistem Basis Data

Rabu, 19 Agustus 2009

Sepuluh Langkah menyambut Ramadhan

1. Berdoalah agar Allah swt. memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan sehat wal afiat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal di bulan itu, baik puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan.” Artinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban; dan sampaikan kami ke bulan Ramadan. (HR. Ahmad dan Tabrani)

Para salafush-shalih selalu memohon kepada Allah agar diberikan karunia bulan Ramadan; dan berdoa agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk awal Ramadhan, mereka berdoa kepada Allah, ”Allahu akbar, allahuma ahillahu alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima tuhibbuhu wa tardha.” Artinya, ya Allah, karuniakan kepada kami pada bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman; dan berikan kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang engkau cintai dan ridhai.

2. Bersyukurlah dan puji Allah atas karunia Ramadan yang kembali diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Maka, ketika Ramadan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat, kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.

3. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali datang bulan Ramadan, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).

Salafush-shalih sangat memperhatikan bulan Ramadan. Mereka sangat gembira dengan kedatangannya. Tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadan karena bulan itu bulan penuh kebaikan dan turunnya rahmat.

4. Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadan. Ramadhan sangat singkat. Karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.

5. Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” [Q.S. Muhamad (47): 21]

6. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan. Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadan datang agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui,” begitu kata Allah di Al-Qur’an surah Al-Anbiyaa’ ayat 7.

7. Sambut Ramadan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk. Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadan adalah bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]

8. Siapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadan.

9. Siapkan diri untuk berdakwah di bulan Ramadhan dengan:

· buat catatan kecil untuk kultum tarawih serta ba’da sholat subuh dan zhuhur.

· membagikan buku saku atau selebaran yang berisi nasihat dan keutamaan puasa.

10. Sambutlah Ramadan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Kepada Allah, dengan taubatan nashuha. Kepada Rasulullah saw., dengan melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahmi. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Lean Manufacturing

Lean manufaktur atau produksi, yang sering hanya dikenal sebagai "Lean", adalah praktek produksi yang menganggap pengeluaran sumber daya untuk tujuan apapun selain penciptaan nilai bagi pelanggan yang akan mengakhiri boros, sehingga target untuk penghapusan. Bekerja dari perspektif dari para pelanggan yang dipakai produk atau layanan, "nilai" didefinisikan sebagai suatu tindakan atau proses yang pelanggan akan bersedia untuk membayar. Pada dasarnya, berorientasi menciptakan nilai lebih dengan sedikit kerja. Lean manufaktur adalah proses manajemen filosofi umum kebanyakan berasal dari Toyota Production System (TPS) (maka istilah Toyotism juga lazim) dan diidentifikasi sebagai "Lean" hanya pada tahun 1990-an. Ia terkenal karena fokus pada pengurangan asli Toyota tujuh limbah untuk meningkatkan nilai pelanggan secara keseluruhan, tetapi terdapat berbagai perspektif tentang cara ini adalah yang terbaik dicapai. Pertumbuhan yang stabil dari Toyota, dari sebuah perusahaan kecil yang terbesar di dunia, automaker, memiliki fokus perhatian pada bagaimana ia telah dicapai ini.

Lean manufaktur adalah variasi pada tema efisiensi berdasarkan mengoptimalkan aliran, tema yang berulang dalam sejarah manusia menuju peningkatan efisiensi, penurunan limbah, dan menggunakan metode empiris untuk menentukan yang diperlukan. Dengan kata lain dalam hal ini akan membahas produksi sebagai Efisiensi, waktu dan studi gerakan, Taylorism, maka Efisiensi Gerakan, dan Fordism. Lean manufaktur sering dilihat sebagai perbaikan versi sebelumnya yaitu efisiensi usaha, bangunan di atas pekerjaan sebelumnya pemimpin seperti Taylor atau Ford, dan belajar dari kesalahan mereka. Kira-kira itulah definisi dari hubungan pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yg berkenaan dengan hasil industri atau produksi. semoga bermanfaat..

Jumat, 14 Agustus 2009

Konsep Produktif Vs Kemajuan Produk Dunia Maya

Di era yang serba global dan semua yang serba "Computerise" khususnya dibidang dunia maya. Banyak kawan lama yang kembali bersilaturahim bahkan teman yang sudah tidak tahu menahu tentang kabar beritanya dan banyak orang yang tiba-tiba mnejadi religius karena siraman rohani dan berbagai situs dakwah yang bertebaran di dunia maya. sebut saja salah satu produk dunia maya yang sekarang lagi trend dimasyarakat baik tua maupun muda yaitu situs jaringan sosial rekaan Mark Zuckerberg bernama Facebook. Maka dengan kemajuan teknologi tersebut pasti akan memberikan sisi baik dan buruk, seperti pengguna internet menjadi tidak produktif karena waktunya habis terbuang hanya untuk memperhatikan perkembangan Facebooknya dan berkomentar yang tidak perlu, bahkan dengan menuliskan kata-kata kasar yang tidak sepantasnya diterbitkan. Jika Facebook dan produk internet lainnya telah melalaikan dan menurunkan produktivitas kita sebagai seorang muslim maka itu merupakan sesuatu yang menjadi suatu peringatan untuk selalu memfilter diri kita sendiri bahkan orang-orang yang disekitar kita termasuk anak-anak kita, saudara-saudara kita dan lain-lain. Setidaknya ada 4 perkara untuk dipahami bersama secara bijak sebagai konsep dasar Islam dalam membina manusia menjadi muslim tangguh dan produktif didunia dan akherat kelak.

Perkara pertama, mengubah cara pandang hidup dan ibadah. Dalam Islam, hidup bukanlah menuju kematian, akan tetapi menuju kehidupan yang abadi. Hidup merupakan ladang yang akan dinikmati hasilnya di kehidupan abadi nanti. Sehingga hidup ini merupakan tenggang waktu seleksi pribadi manusia dari amalan-amalannya, dari produktivitasnya di pentas dunia. Dimana antara mereka yang tingkat produktivitasnya tinggi dan mana yang tidak. Allah swt berfirman, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS 51:56)Apabila cara pandang terhadap Facebook dan produk internet lainnya sebagai sarana atau media yang memberikan kemudahan kepada kita untuk beribadah kepada Allah SWT maka peningkatan produktivitas kita akan mengalami lonjakan kenaikan yang tinggi karena media itu telah memberi banyak manfaat dan kemaslahatan kepada kita, bukan menjadi sarana yang menjerumuskan kita kepada kesia-siaan, waktu yang terbuang dan berbagai kemudharatan lainnya.

Perkara kedua, Selalu Memperbaiki dan memelihara qolbu (hati). Rasulullah saw bersabda: “Ingatlah dalam diri manusia ada segumpal daging, apabila daging itu baik maka akan baiklah seluruh jasadnya. Dan apabila daging itu rusak maka rusaklah seluruh jasadnya, itu tidak lain adalah qolbun (hati). Hati merupakan niatan bagi semua kesempatan yang kita miliki. Jika hati kita bersih pikiran dan tenaga tidak akan tercurahkan serta tersalurkan hanya untuk melihat dan membaca sesuatu yang tidak perlu seperti foto-foto dan komentar yang sekedar numpang lewat di Facebook.Hati yang terpelihara dan terlindungi akan selalu sinergi untuk membuat pribadi-pribadi yang haus akan amaliyah dan akan memberikan sesuatu yang lebih berkualitas lagi. Dan secara otomatis produktivitas akan terjaga dengan baik bahkan akan terus bertambah secara bertahap dan mempunyai nilai tambah berupa keikhlasan hati dalam menjalankan ibadah-NYA sebagai bekal diakherat kelak.
Perkara ketiga, Mulai dari diri kita dan mulai sekarang juga. Seorang sahabat pernah berkata: “Jika engkau di pagi hari maka janganlah menunggu nanti sore, dan jika engkau di sore hari maka janganlah menunggu waktu besok”. Ini menunjukkan suatu Produktivitas akan berjalan dengan baik dengan para meter etos kerja yang tinggi dan haus untuk beramal. Seorang muslim sangatlah tidak pantas jika menunda-nunda suatu amal, karena waktu dalam pandangan Islam sangatlah mahal (Alloh pun bersumpah "DEMI WAKTU" dan seterusnya.
Manusia yang senantiasa menghiasi waktunya dengan produktivitas tinggi akan menjauhi hal-hal yang akan mengantarkannya kepada suatu yang sia-sia dan tak berguna. Apalagi menyibukkan waktunya untuk chatting yang tidak bermanfaat sampai melalaikan waktu ibadah. Sosok muslim yang ideal telah digambarkan oleh Rasulullah saw dalam haditsnya, ia berkata: “Di antara tanda bagusnya Islam seseorang, ia senantiasa meninggalkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi dirinya”.
Perkara keempat, Istiqomah dalam beramal. Dalam Islam, masa produktif ialah sepanjang hayat, selama ia masih menghirup kehidupan, maka ia dituntut untuk terus beramal dan menjaga produktivitasnya, walaupun amalan itu dilakukan sedikit demi sedikit.Dengan prinsip Istiqomah ini, maka Islam dapat menjaga kestabilan produktivitas seorang muslim. Islam tidak membiarkan seorang muslim beramal “besar” kemudian setelah itu padam dan surut kembali. Dorongan kontinyu (dawam) dalam beramal dengan bentuk ahabul a’mali ilallah (yang paling disukai oleh Allah) merupakan dorongan terbesar bagi setiap muslim untuk senantiasa terus produktif dan menjaga produktivitasnya.Seharusnya kita dapat menjadikan Facebook dan media internet lainnya sebagai sarana untuk menyebarkan fikrah Islamiyah yang bersih. Satu saja orang bisa tersentuh cahaya Allah melalui tangan kita tentu akan melapangkan jalan kita ke surga.Dunia dan segala apa yang ada di dalamnya hanyalah sarana yang akan menghantarkan kita pada perjumpaan dengan yang Maha Pencipta. Jangan terlalu dicinta yang membuat waktu kita habis bersamanya. Amatlah merugi jika sarana itu justru menghantarkan kita kepada kehinaan di neraka jahanam. Sebagai seorang muslim kita memahami bahwa hidup ini hanya sekali. Hiasilah ia dengan sikap produktif, kreatif, inovatif dan prostatic. Semoga kita semua menjadi manusia yang beruntung. Amiien....

Kamis, 13 Agustus 2009

Awal Buat Blog

Bissmilahirohmanirohim... semoga aja blog ini membawa manfaat bagi yang membaca dan mengisikan kritik, saran ataupun postingannya..
amien..